Thursday, November 18, 2010

Metodelogi penelitian 1




Metodelogi penelitian 1

Topic                           : Sejarah dan kebudayaan negara setempat
Program tv                  : Feature
Judul program             : Jejak
Konsep                        : Keunggulan dari konsep ini adalah memiliki nilai ilmu pengetahuan  dan menambah wawsan yang baik untuk masyarakat.

Latar Belakang :
Fenomena seputar program
      Sekarang ini sudah sangat banyak sekali program-program acara yang tidak bermutu, tidak memiliki nilai pengetahuan, yang ada malah pembodohan terhadap penonton rekayasa dan hiburan yang kurang mendidik. Serta sinetron-sinetron yang semakin meraja lela didunia pertelevisian. Sekaranglah saatnya kita sadar untuk membuat program yang layak ditonton, memberikan program-program yang bermutu. Dan membuka pikiran masyarakat agar mengetahui sejarah dunia, serta membuka wawasan. Dengan membuat program yang baik maka para penonton pun menjadi dapat lebih maju, karena televisi merupakan suatu media yang sangat dekat dengan masyarakat.

Alasan memilih program
            Karena acara ini dapat ditonton oleh siapa saja, anak-anak, remaja, ibu-ibu serta bapak-bapak. Tidak mengenal batas usia.

Alasan memilih konsep
            Terlalu banyak program acara ditelevisi tentang film cerita sehingga membuat penonton akan merasa jenuh dan bosan dengan program-program seperti itu, dan Terlalu banyak program yang kurang mendidik dan membangun. Oleh karena itu ingin menampilkan sesuatu yang lebih fress dan menyenangkan dengan dibumbui pengetahuan. Dengan dibuatnya tayangan-tayang seperti ini akan membuka wawasan yang lebih luas kepada penonton.
           


      Tujuan perancangan :
  • Dengan adanya program seperti ini akan membuat perkembangan televisi menjadi lebih maju dan baik.
  • Memberikan ilmu pengetahuan wisata budaya yang ada didunia.
  • Memberikan konsep yang berbeda dari yang lain, sehingga membuat selalu ingin berkarya.

      3 karya yang dijadikan referensi

Judul : Jejak Petualang
Karena konsepnya adalah tempat2 baru, maka tidak mampir di tempat2 yang sudah banyak dipromosikan seperti Grand Palace, Wat Pho dan pasar terapung Damnoen Saduak. Tour operator kami adalah Trikaya Tour, yang mengkhususkan diri untuk ‘educational and cultural tours'. Pemandu kami, Khun Tom, sangat pandai menjelaskan sejarah dari tempat-tempat menarik yang kami kunjungi.
http://www.wisatathailand.com/Pic/jelajah/supattra.jpg BANGKOK
Kami menggunakan Malaysia Airlines untuk tiba di Bangkok, karena akan mampir di KL saat pulang nanti. Saat tiba di Bangkok, hari sudah cukup malam, maka kami langsung menuju tempat makan malam di Supattra River House , salah satu restoran khas Thai di tepi sungai Chao Phraya, dengan pemandangan Wat Arun, kuil Dewa Fajar di kejauhan. Restoran ini memenangkan penghargaan restoran terbaik dari majalah Thailand Tattler (satu franchise dengan Indonesian Tattler).







Judul : Belajar Indonesia

Belajar Indonesia adalah sebuah Program TV  yang mengangkat cerita tentang seseorang warga negara asing yang ingin belajar kesenian dan atau kebudayaan Indonesia.  Pelajaran itu ia peroleh dari seorang seniman yang berdomisili di suatu daerah yang menguasai beragam seni daerah tersebut. Di dalam kisah tersebut terangkum aneka cerita tentang suka, duka, kelucuan  serta petualangan  si warga negara asing dalam menjalani proses belajarnya, tantangan dalam belajar serta uniknya seni budaya yang ia pelajari tersebut. Selain mengangkat  proses belajar serta akulturasi budaya yang terjadi pada diri si warga negara asing dan sang seniman, program ini juga akan akan mengangkat kisah perjuangan sang seniman mempertahankan seni dan budaya indonesia. Selain itu dalam program ini juga akan dibumbui kisah suka maupun duka sang seniman dan keluarganya.  Di akhir cerita akan dikisahkan tentang pesan moral yang diperoleh dari hubungan antara murid dan guru serta  hubungan kedekatan mereka yang dilambangkan dengan saling bertukar cendera mata. Selain menyajikan indahnya kesenian dan kebudayaan program ini juga akan menyajikan keindahan dan keunikan alam  dan panorama dari masing masing daerah yang dibalut dengan kemasan menarik.
Judul : Kisah Anak Nusantara
Kisah Anak Nusantara adalah sebuah program Dokumenter drama yang dipersembahkan oleh TRANS7 bagi pemirsanya. Kisah Anak Nusantara (KAN) ini lahir dengan latar belakang kurangnya tontonan edukatif bagi anak-anak Indonesia di Televisi Terestrial. Dengan durasi bersih satu jam, KAN mengangkat kisah anak-anak di seluruh nusantara , yang dikemas dalam bentuk drama. Topik-topik yang diangkat merupakan topik yang dekat dengan keseharian anak-anak. Kekuatan Program KAN ini terletak pada keluguan anak-anak dalam berakting, skenario yang dibumbui humor dan pengambilan gambar yang menarik. Program KAN ini akan ditayangkan di hari-hari besar nasional atau moment-moment yang berkaitan dengan anak-anak. Tujuannya adalah untuk menghibur anak-anak Indonesia dengan tontonan yang menarik dan jauh dari unsur negatif.
           
            Judul:  wara-wiri
                                    Sebuah alternatif program petualangan yang berbeda dengan memberikan nuansa komedi dan spontanitas serta tetap memberikan informasi kepada pemirsa. Itulah sekelumit dari program baru TRANS7 “WARA WIRI” sebuah perpaduan antara petualangan, wisata kuliner, wisata budaya, wisata bahari, belanja, entertainment atau extreme sport di suatu kota. Menghadirkan komedian Komeng dan Adul sebagai host utama yang menonjolkan keluguan, kelucuan dan spontanitas Komeng dan Adul dalam mengulas tentang beragam tempat wisata, jajanan kuliner maupun budaya yang disajikan secara jenaka dan ikut terlibat langsung mempraktekkannya.

      Konsep karya
                  Konsep dalam program ini adalah akan ada seorang presenter yang akan memandu jalannya acara dan akan ditemani oleh seorang selebritis dimana setiap episode selebritisnya akan berbeda-beda. Dan mereka akan pergi kebeberapa negara dan akan melihat wisata, makanan dan kebudayaan yang ada disana.

      Metode
                  Tidak ada alat dan bahan khusus yang digunakan dalam produksi program cerita ini, tahapan produksi yang dilalui adalah ; pra produksi, produksi, dan pasca produksi.

      Teori
      Teori filsafat kebudayaan : Bakker, J.W.N
               Sejarah kebudayaan Indonesia : Supartono Widyosiswoyo







Berbagi Suara Untuk Satu Pendapat Dari Bermacam Sumber

Berbagi Suara Untuk Satu Pendapat  Dari Bermacam Sumber



film yang berjudul berbagi suara untuk satu pendapat dari bermacam sumber ini merupakan sebuah film yang bermakna  demokrasi yang digambarkan melalui radio, demokrasi adalah Setiap manusia memiliki hak untuk menyampaikan pendapat, berkumpul, berserikat dan bermasyarakat untuk mencapai hasil mufakat. Sebagai simbol suara masyarakat yang berbeda-beda yang beragam tetapi tetap satu tujuan, film ini juga merupakan sebuah komunikasi, yang digambarkan melalui simbol radio yang beraneka ragam.
Tanda dalah sesuatu yang berbentuk fisik yang dapat ditangkap oleh panca indera manusia dan merupakan sesuatu yang merujuk (merepresentasikan) hal lain di luar tanda itu se ndiri. Tanda menurut Peirce terdiri dari Simbol (tanda yang muncul dari kesepakatan), Ikon (tanda yang muncul dari perwakilan fisik) dan Indeks (tanda yang muncul dari hubungan sebab-akibat). Sedangkan acuan tanda ini disebut objek.
Interpretant atau pengguna tanda adalah konsep pemikiran dari orang yang menggunakan tanda dan menurunkannya ke suatu makna tertentu atau makna yang ada dalam benak seseorang tentang objek yang dirujuk sebuah tanda. Hal yang terpenting dalam proses semiosis adalah bagaimana makna muncul dari sebuah tanda ketika tanda itu digunakan orang saat berkomunikasi
Semiotika merupakan bidang studi tentang tanda dan cara tanda-tanda itu bekerja (dikatakan juga semiologi). Dalam memahami studi tentang makna setidaknya terdapat tiga unsur utama yakni; (1) tanda, (2) acuan tanda, dan (3) pengguna tanda. Tanda merupakan sesuatu yang bersifat fisik, bisa dipersepsi indra kita, tanda mengacu pada sesuatu di luar tanda itu sendiri, dan bergantung pada pengenalan oleh penggunanya sehingga disebut tanda. Misalnya pada film berbagi suara untuk satu pendapat dari bermacam sumber, di simbolkan perbedaan dari suara radio, bentuknya serta waktu yang tergambar, menggambarkan orang-orang yang berbeda pendapat, pemikiran kemudian dalam suatu waktu disamakan menjadi suatu yang beragam tetapi tetap satu.
Semiotik atau semiologi merupakan terminologi yang merujuk pada ilmu yang sama. Istilah semiologi lebih banyak digunakan di Eropa sedangkan semiotik lazim dipakai oleh ilmuwan Amerika. Istilah yang berasal dari kata Yunani semeion yang berarti ‘tanda’ atau ‘sign’ dalam bahasa Inggris itu adalah ilmu yang mempelajari sistem tanda seperti: bahasa, kode, sinyal, dan sebagainya. Secara umum, semiotik didefinisikan sebagai berikut. Semiotik biasanya didefinisikan sebagai teori filsafat umum yang berkenaan dengan produksi tanda-tanda dan simbol-simbol sebagai bagian dari sistem kode yang digunakan untuk mengomunikasikan informasi. Semiotik meliputi tanda-tanda visual dan verbal serta tactile dan olfactory [semua tanda atau sinyal yang bisa diakses dan bisa diterima oleh seluruh indera yang kita miliki] ketika tanda-tanda tersebut membentuk sistem kode yang secara sistematis menyampaikan informasi atau pesan secara tertulis di setiap kegiatan dan perilaku manusia.

Unsur naratif dan unsur sinematik
Film, secara umum dapat dibagi menjadi dua unsur pembentuk yakni unsur naratif dan unsur sinematik. Dua unsur tersebut saling berinteraksi dan berkesinambungan satu sama lain untuk membentuk sebuah film. Masing-masing unsur tesebut tidak akan dapat membentuk film jika hanya berdiri sendiri. Bisa dikatakan bahwa unsur naratif adalah bahan (materi) yang akan diolah, sementara unsur sinematik adalah cara (gaya) untuk mengolahnya. Dalam film cerita, unsur naratif adalah perlakuan terhadap filmnya. Sementara unsur sinematik atau juga sering diistilahkan gaya sinemtik merupakan aspek-aspek teksnis pembentuk film. Unsur sinematik terbagi menjadi empat elemen pokok yakni, mise-en-scene, sinematografi, editing dan suara.masing-masing elemen sinematik tersebut juga salingberinteraksi dan berkesinambungan satu sama lain untuk membentuk gaya sinematik secara utuh.
Unsur sinematik merupakan aspek-aspek teknis dalam produksi sebuah film. Mise-en-scene adalah segala hal yang berada didepan kamera. Mse-en-scene memiliki empat elemen pokok yakni, setting, atau latar, tata cahaya, kostum dan make-up. Dalam film berbagi suara untuk satu pendapatdari bermacam sumber ini menggunakan setting sesuai dengan adio yang digunakan, misalnya radio yang berada didalam dapur, radio itu untuk ibu-ibu, radio diatas meja belajar untuk anak-anak, radio diatas meja merupakan radio untuk eksekutif muda, radio diatas warung radio untuk masyarakat menengah kebawah, radio diatas kasur radio jaman dulu, radio hitam untuk anak-anak metal. Dari semua radio tersebut menggambarkan setiap aspek masyarakat yang berbeda-beda. Didalam film ini tidak adanya penggunaan make-up karena film ini menggunakan bena sebagai visualnya. Sinematografi adalah perlakuan terhadap kamera dan filmya serta hubungan onjek yang diambil. Sinematografi dalam film ini adalah kamera hanya zoom in kemudian still. Dengan pengambilan yang sederhana dimungkinkan pesan yang ingin disampaikan dapat tersampaikan dengan baik.editing adalah transisi sebuah gambar (shot) ke gambar (shot) lainnya. Editing dalam filn ini sangat sederhana hanya menggabungkan tulisan dan gambar, dan nanti pada akhirnya semua radio akan digabungkan pada pukul 19.00 yang dimana disana hanya boleh ada satu siaran yaitu Radio RRI, dan terakhir akan diberi penjelasan yang berarti mempunyai kesimpulan berbagi suara untuk satu pendapat dari bermacam sumber.
Berbagi Suara
Untuk Satu Pendapat
  Dari Bermacam Sumber













Pada sisi pengambilan gambar tidak begitu banyak menggunakan shot-shot yang sulit, karena dalam film ini yang sangat dipentingkan adalah bagaimana makna itu bisa tersampaikan kepada penonton. Melalui simbol radio yang beraneka ragam yang artinya manusia adalah orang-orang yang berbeda yang mempunyai pendapat dan pemikiran masing-masing tetapi didlamnya mempunyai tujuan yang sama. Petunjuk motif tertentu
Setting dapat memiliki simbol tertentu sesuia tuntutan cerita film. Sebuah radio dengan berbagai bentu dan berbagai warna ditempatka di tempat-tempat yang berbeda mempunyai simbol-simbol yang berbeda dari latar belakang ekonomi. Dengan gambaran tersebut dapat mewakili seluruh masyarakat Indonesia ada yang kaya, ada yang miskin, bapak-bapak, ibu-ibu, serta anak-anak. Dari bentuk dan penempatan radio bisa tergambarkan atau terwakilkan apa yang ingin disampaikan. Tidak hanya melalui cerita fiksi biasa bisa membuat cerita atau makna tetapi dengan menggunakan sebuah simbol yaitu radio bisa membuat fil yang mempunyai cerita yang berbeda dan mempunyai makna yang dalam.

Dilihat dari segi editingnya, pada Dasar pemikiran Pudovkin :
Contructive editing
Aliran seni yang sedang berkembang di Rusia saat itu, constructivism. Aliran dimana apa yang akan dilihat dan dirasakan oleh audiens haruslah dapat dibangun. Menurutnya, sebuah film seharusnya dapat melibatkan emosi penonton (penonton tidak hanya sekedar mendapatkan informasi), namun juga aspek emosinya turut dibangun (konstruktif). Adegan-adegan dalam film sesungguhnya dapat dibangun untuk memberi penekanan pada aspek dramatiknya.
Symbol
Pudovkin justru memberi contoh dalam film Strike karya Sergei Eisenstein, di mana pada bagian-bagian akhir film tersebut diperlihatkan shot-shot pembantian rakyat oleh tentara kerajaan yang langsung disambung dengan adegan seekor sapi yang sedang disembelih.  Secara ruang, waktu dan peristiwa, shot sapi tersebut tidak memilki hubungan dengan adegan sebelumnya, namun shot tersebut memiliki keterikatan yang kuat secara simbolis dalam menggambarkan kebrutalan tentara. Sedangkan dalam film ini terjadi kekuatan simbol yang sangat mempunyai makna yang berarti yaitu perbedaan yang digambarkan dengan sebuah benda yaitu radio dan waktu yang ditunjukan pada gambar.
Leit Motif
Pengulangan-pengulangan shot atau adegan yang berfungsi untuk mengingatkan penonton pada tema film yang disajikan, sekarang ini suara juga dapat difungsikan sebagai leit motif.  Sebenarnya pada skenario hal ini berfungsi sebagai penekanan tema dasar kepada penontonnya.
Eksperimennya Kuleshov menyimpulkan bahwa sebuah shot tidak dapat berdiri sendiri, namun membutuhkan shot lain agar memiliki makna.  Oleh karena itu jukstaposisi menjadi sangat penting.  Juga karena hasil yang diperolehnya, maka Kuleshov juga mengatakan bahwa sinema merupakan salah satu bentuk seni.  Untuk dapat memenuhi syarat sebagai seni maka dibutuhkan dua syarat, yaitu materi (shot) dan metode kreatif (montage/editing). Dalam film ini jika radio yang digunakan hanya satu maka tidak akan mempunyai makna yang berarti, oleh sebab itu digunakan enam radio agar lebih bermakna.
insenstein, penonton seharusnya membangun aspek intelektual/ pemikirannya sendiri, bukan sekedar emosinya saja. 
Dasar pemikiran Eisenstein :
Seperti ideologi yang dianut Rusia, yaitu Marxisme (Dialektika Materialisme). Teori Konflik, yaitu suatu pemikiran (tesis) harus dibenturkan dengan pemikiran lain (antitesis) dan kemudian akan muncul pemikiran baru (sintesis). Shot seharusnya tidak sekedar disambung dengan shot lain, namun harus dibenturkan / dikonflikkan (montage attraction) yang akan menghasilkan makna yang sama sekali baru.
Metric Montage
Teori ini merujuk bahwa kandung dramatik shot-shot yang disambung tidaklah penting karena tujuannya adalah kesan yang akan diterima oleh penonton.  Selain itu teori ini juga bertujuan mendapatkan aspek emosi penonton.
 oleh : Ari lestari sinaga
Refrensi buku
Himaan Pratista, Memahami Film
Kris Budiman, Semiotika visual
Irwan Prayitno, Perkembangan demokrasi Indonesia

Rahasia yang tak terungkap Sebuah film drama romantis dengan ide yang sederhana dan dibuat dengan penyajian yang menarik.

Film

The Reader
Sutradara: Stephen Daldry
Pemanin: Kate Winslet, Ralph Fiennes, david Kross, Alexandra Maria Lara, Lena Olin, Bruno Granz
Skenario: David Hare
Produksi: The Wienstein company (2008)

Rahasia yang tak terungkap
Sebuah film drama romantis dengan ide yang sederhana dan dibuat dengan penyajian yang     menarik.
        Kate Winslet dan David Kross

D
idalam perjalanan pulang sekolah Michael Berg (David Kross) mengalami jatuh sakit, tanpa disengaja Hanna Winslet (Kate Winslet) melihat dan langsung menolongnya. Pertemuan yang tidak direncanakan ini mengawali film ini. Setelah Michael Berg merasa cukup sehat ia kembali pulang namun ia datang lagi untuk mengucapakan terimakasih. Dari sini lah berawal kisah percintaan mereka yang tak wajar, karena usia Michael yang masih lima belas tahun, sedangkan usia Hanna telah mencapai kepala tiga. Dalam setiap percintaan yang mereka lakukan Hanna selalu meiminta Michael untuk membacakan sebuah buku karya sastra atau pun sebuah komik. Sampai pada suatu ketika Hanna pergi meninggalkannya tanpa pesan. Michael merasa patah hati, tetapi didalam hatinya masih ada rasa cinta yang mendalam untuk Hanna. Sampai pada akhirnya ia memutuskan untuk berkonsentrasi dengan pendidikannya disekolah hukum.
Delapan tahun berlalu namun Michael telah menikah dan menjadi pengacara. Suatu ketika ia mengalami kasus peradilan para penjahat perang (Nazi). Ketika itu ia bertemu lagi dengan Hanna yang sedang diadili akibat terlibat pembantaian tiga ratus orang dalam kamp tempat Hanna bekerja. Meski Hanna terancam hukuman yang berat tapi ia menolak membela diri dan sampai pada ahkhirnya Michael sadar akan suatu hal yang disembunyikan oleh Hanna rahasia besar yang tak mungkin diungkapkannya. Walaupun rahasia besar itu bisa saja membebaskan dia dari hukumannya. Tapi ia tetap menolak dan ia pun akhirnya dicebloskan kedalam penjara. Michael akhirnya mengerti rahasia yang disembunyikan oleh Hanna tersebut. Dan suatu ketika ia mengirimkan rekaman buku-buku yang pernah dibacanya kepada Hanna. Dari situlah Hanna akhirnya mulai belajar.
Film arahan sutradara Stephen Dardly ini adalah sebuah adaptasi dari novel karya Bernhard Schlink dengan judul yang sama. Film yang berjendre drama ini di sajikan dengan sangat baik dengan penyajian flash back dan tempo lamban cukup memanjakan mata. Yang menarik dari film ini adalah ketika Hanna tidak mau bersaksi agar bisa meringankan hukumannya, ia lebih memilih dipenjara dari pada harus mengakui bahwa sebenarnya ia tidak bisa membaca dan menulis. Meskipun akhir film ini tidak sesuai yang diharapkan oleh penonton, Hanna akhirnya bunuh diri karena Michael tidak mau menampungnya ketika ia keluar dari penjara dan ia berfikir Michael sudah tidak mencintainya lagi.
Film ini juga mendapat nominasi lima Academy Awars, termasuk aktris terbaik (Kate Winslet), Sutradara terbaik Stephen Daldry), dan skenario adaptasi terbaik (David Har, dari buku Bernhard Schlink. Selain itu, film ini untuk lima penghargaan BAFTA, dan telah memenangkan Kate Winslet penghargaan aktris pendukung terbaik dari Hollywood Foreign Press Association dan Actors Guild.
Film-film Stephen Daldry tampaknya bukan karya-karya yang bisa dinikmati dibioskop-bioskop komersial Indonesia-meski kita bisa saja berharap suatu hari-tetapi Anda wajib menyaksikan bagaimana ide yang sederhana mampu membuat film ini menjadi sebuah film yang menarik.

Ari lestari sinaga