Metodelogi penelitian 1
Topic : Sejarah dan kebudayaan negara setempat
Program tv : Feature
Judul program : Jejak
Konsep : Keunggulan dari konsep ini adalah memiliki nilai ilmu pengetahuan dan menambah wawsan yang baik untuk masyarakat.
Latar Belakang :
Fenomena seputar program
Sekarang ini sudah sangat banyak sekali program-program acara yang tidak bermutu, tidak memiliki nilai pengetahuan, yang ada malah pembodohan terhadap penonton rekayasa dan hiburan yang kurang mendidik. Serta sinetron-sinetron yang semakin meraja lela didunia pertelevisian. Sekaranglah saatnya kita sadar untuk membuat program yang layak ditonton, memberikan program-program yang bermutu. Dan membuka pikiran masyarakat agar mengetahui sejarah dunia, serta membuka wawasan. Dengan membuat program yang baik maka para penonton pun menjadi dapat lebih maju, karena televisi merupakan suatu media yang sangat dekat dengan masyarakat.
Alasan memilih program
Karena acara ini dapat ditonton oleh siapa saja, anak-anak, remaja, ibu-ibu serta bapak-bapak. Tidak mengenal batas usia.
Alasan memilih konsep
Terlalu banyak program acara ditelevisi tentang film cerita sehingga membuat penonton akan merasa jenuh dan bosan dengan program-program seperti itu, dan Terlalu banyak program yang kurang mendidik dan membangun. Oleh karena itu ingin menampilkan sesuatu yang lebih fress dan menyenangkan dengan dibumbui pengetahuan. Dengan dibuatnya tayangan-tayang seperti ini akan membuka wawasan yang lebih luas kepada penonton.
Tujuan perancangan :
- Dengan adanya program seperti ini akan membuat perkembangan televisi menjadi lebih maju dan baik.
- Memberikan ilmu pengetahuan wisata budaya yang ada didunia.
- Memberikan konsep yang berbeda dari yang lain, sehingga membuat selalu ingin berkarya.
3 karya yang dijadikan referensi
Judul : Jejak Petualang
Karena konsepnya adalah tempat2 baru, maka tidak mampir di tempat2 yang sudah banyak dipromosikan seperti Grand Palace, Wat Pho dan pasar terapung Damnoen Saduak. Tour operator kami adalah Trikaya Tour, yang mengkhususkan diri untuk ‘educational and cultural tours'. Pemandu kami, Khun Tom, sangat pandai menjelaskan sejarah dari tempat-tempat menarik yang kami kunjungi.
BANGKOK
Kami menggunakan Malaysia Airlines untuk tiba di Bangkok, karena akan mampir di KL saat pulang nanti. Saat tiba di Bangkok, hari sudah cukup malam, maka kami langsung menuju tempat makan malam di Supattra River House , salah satu restoran khas Thai di tepi sungai Chao Phraya, dengan pemandangan Wat Arun, kuil Dewa Fajar di kejauhan. Restoran ini memenangkan penghargaan restoran terbaik dari majalah Thailand Tattler (satu franchise dengan Indonesian Tattler).
Judul : Belajar Indonesia
Belajar Indonesia adalah sebuah Program TV yang mengangkat cerita tentang seseorang warga negara asing yang ingin belajar kesenian dan atau kebudayaan Indonesia. Pelajaran itu ia peroleh dari seorang seniman yang berdomisili di suatu daerah yang menguasai beragam seni daerah tersebut. Di dalam kisah tersebut terangkum aneka cerita tentang suka, duka, kelucuan serta petualangan si warga negara asing dalam menjalani proses belajarnya, tantangan dalam belajar serta uniknya seni budaya yang ia pelajari tersebut. Selain mengangkat proses belajar serta akulturasi budaya yang terjadi pada diri si warga negara asing dan sang seniman, program ini juga akan akan mengangkat kisah perjuangan sang seniman mempertahankan seni dan budaya indonesia. Selain itu dalam program ini juga akan dibumbui kisah suka maupun duka sang seniman dan keluarganya. Di akhir cerita akan dikisahkan tentang pesan moral yang diperoleh dari hubungan antara murid dan guru serta hubungan kedekatan mereka yang dilambangkan dengan saling bertukar cendera mata. Selain menyajikan indahnya kesenian dan kebudayaan program ini juga akan menyajikan keindahan dan keunikan alam dan panorama dari masing masing daerah yang dibalut dengan kemasan menarik.
Judul : Kisah Anak Nusantara
Kisah Anak Nusantara adalah sebuah program Dokumenter drama yang dipersembahkan oleh TRANS7 bagi pemirsanya. Kisah Anak Nusantara (KAN) ini lahir dengan latar belakang kurangnya tontonan edukatif bagi anak-anak Indonesia di Televisi Terestrial. Dengan durasi bersih satu jam, KAN mengangkat kisah anak-anak di seluruh nusantara , yang dikemas dalam bentuk drama. Topik-topik yang diangkat merupakan topik yang dekat dengan keseharian anak-anak. Kekuatan Program KAN ini terletak pada keluguan anak-anak dalam berakting, skenario yang dibumbui humor dan pengambilan gambar yang menarik. Program KAN ini akan ditayangkan di hari-hari besar nasional atau moment-moment yang berkaitan dengan anak-anak. Tujuannya adalah untuk menghibur anak-anak Indonesia dengan tontonan yang menarik dan jauh dari unsur negatif.
Judul: wara-wiri
Sebuah alternatif program petualangan yang berbeda dengan memberikan nuansa komedi dan spontanitas serta tetap memberikan informasi kepada pemirsa. Itulah sekelumit dari program baru TRANS7 “WARA WIRI” sebuah perpaduan antara petualangan, wisata kuliner, wisata budaya, wisata bahari, belanja, entertainment atau extreme sport di suatu kota. Menghadirkan komedian Komeng dan Adul sebagai host utama yang menonjolkan keluguan, kelucuan dan spontanitas Komeng dan Adul dalam mengulas tentang beragam tempat wisata, jajanan kuliner maupun budaya yang disajikan secara jenaka dan ikut terlibat langsung mempraktekkannya.
Konsep karya
Konsep dalam program ini adalah akan ada seorang presenter yang akan memandu jalannya acara dan akan ditemani oleh seorang selebritis dimana setiap episode selebritisnya akan berbeda-beda. Dan mereka akan pergi kebeberapa negara dan akan melihat wisata, makanan dan kebudayaan yang ada disana.
Metode
Tidak ada alat dan bahan khusus yang digunakan dalam produksi program cerita ini, tahapan produksi yang dilalui adalah ; pra produksi, produksi, dan pasca produksi.
Teori
Teori filsafat kebudayaan : Bakker, J.W.N
Sejarah kebudayaan Indonesia : Supartono Widyosiswoyo